“Sehingga dari parkir pemerintah diuntungkan, petugas parkir sejahtera. Kemudian nanti petugas diasuransikan kesehatan dan kecelakaan kerja. Uang parkir bisa untuk penataan pasar, trotoar, dan bangun rumah rakyat miskin,” ucap mantan Bupati Purwakarta ini.
Kang Dedi menduga, dalam satu hari sekitar Rp5-6 juta hasil parkir liar yang dinikmati oleh preman dan oknum.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sehingga masalah ini harus segera diselesaikan agar pendapatan daerah bisa bertambah demi merealisasikan program bermanfaat untuk masyarakat.
Dari hitungan kasar di Pasar Leuwipanjang dan Pasar Rebo seharusnya pemerintah bisa mendapat pemasukan dari parkir Rp4 miliar per tahun.
“Kalau se-kabupaten saja parkir liar bisa hilang Rp5-6 miliar,” ujar Kang Dedi. Karena itu, Kang Dedi meminta Pemkab Purwakarta yang saat ini dipimpin oleh istrinya Anne Ratna Mustika, segera melakukan penataan dan penertiban titik-titik parkir potensial.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Lahan parkir itu harus dikelola pemkab buka preman. Petugas parkir pun harus disiapkan dan dibekali dengan identitas resmi.
“Kan sekarang sudah tidak pakai tiket. Kemudian hanya pakai rompi. Kalau seperti itu saru, harus ada seragam dan identitas. Karena sekarang ini modal priwit saja orang bisa jadi tukang parkir,” tuturnya. [non]