Selain topeng, penari Topeng Kuncaran juga membawa properti lain, seperti keris, mahkota, aksesoris berupa gelang tangan dan kaki serta anting, lalu dilengkapi dengan alat musik seperti gong, bonang, hingga saron.
Hingga saat ini Tari Topeng Kuncaran masih dilestarikan dengan dipentaskan dalam berbagai acara kebudayaan hingga perhelatan acara resmi.
Baca Juga:
Turut Gerakkan Ekonomi Lokal, ALPERKLINAS Apresiasi Langkah PLN Kerjasama dengan BUMDes Manfaatkan PLTA Sebagai Objek Wisata Edukatif Memorial
3. Tari Sintren
Tarian Jawa Barat berikutnya adalah Tari Sintren. Tari yang satu ini berasal dari Kota Cirebon, Jawa Barat.
Baca Juga:
Banyak PSN Bakal Dibangun di Majalengka, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Percepatan Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana Makin Jelas
Melansir laman resmi Kota Cirebon, Tari Sintren biasanya dibawaan seorang wanita yang mengenakan kostum khusus dan kacamata hitam. Sebelum melakukan tarian, penari biasanya akan masuk ke dalam sebuah kurungan yang ditutup kain.
Tari ini dikenal dengan unsur magis dan tidak boleh ditarikan untuk main-main. Sintren berasal dari dua kata yaitu si yang berarti dia, dan tren merujuk pada putri. Sehingga Sintren berarti si putri.
Penari Sintren harus dalam keadaan suci dan bersih. Pasalnya, tarian ini menggambarkan kesucian si putri yang diperankan oleh sang penari. Karena harus suci, penari Sintren harus berpuasa terlebih dahulu dan tidak melakukan dosa sebelum pementasan.