Pada bagian lain, Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch menyoroti pentingnya tata ruang dan pengembangan wilayah berbasis konektivitas lintas kabupaten.
“Dalam sudut pandang aglomerasi, Cirebon–Majalengka–Kuningan adalah segitiga aktivitas ekonomi yang terus tumbuh. Reaktivasi jalur KA Cirebon–Kadipaten dapat mengunci kohesi antarkawasan sehingga pertumbuhan tidak lagi terpusat di titik tertentu, tetapi menyebar lebih merata,” tegasnya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Relokasi PTDI ke Kertajati Demi Percepatan Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana
Ia menambahkan bahwa pelestarian aset sejarah juga menjadi nilai tambah. Jalur tersebut melintasi kawasan budaya seperti Kampung Batik Trusmi yang kini menjadi ikon wisata.
“Kita bisa memadukan transportasi modern dengan heritage tourism. Banyak negara maju melakukan itu. Indonesia tidak boleh ketinggalan,” kata Tohom.
MARTABAT Prabowo–Gibran berharap pemerintah pusat maupun Pemprov Jawa Barat membuka ruang diskusi lebih luas mengenai reaktivasi jalur ini, terlebih Majalengka belum masuk daftar prioritas reaktivasi meski memiliki konektivitas strategis dengan BIJB Kertajati.
Baca Juga:
Imbas Tarif Impor AS, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Kawasan Metropolitan Rebana Jadi Sasaran Industri China
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]