Jabar.WAHANANEWS.CO - Kawasan Metropolitan Rebana kembali menjadi sorotan sebagai episentrum investasi di Jawa Barat.
Menyambut target investasi Rp270 triliun untuk tahun 2025 yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, organisasi relawan MARTABAT Prabowo-Gibran mendesak pemerintah pusat dan daerah agar mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Hinca Panjaitan Terkait Program Pengembangan 'Kawasan Kardaiba', Desak Pemerintah Pelebaran Jalan Dari Karo-Dairi-Pakpak Bharat
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menyatakan bahwa percepatan infrastruktur di Rebana bukan hanya kebutuhan taktis, tetapi langkah strategis untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata di Jabar bagian timur dan utara.
“Kawasan Metropolitan Rebana telah ditetapkan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Tapi tanpa percepatan infrastruktur yang konkret dan terukur, potensi luar biasa ini bisa mandek di atas kertas,” ujar Tohom, Minggu (20/4/2025).
Menurutnya, realisasi investasi sebesar Rp251,14 triliun pada 2024 yang berhasil menyerap lebih dari 380 ribu tenaga kerja merupakan bukti bahwa Jawa Barat, khususnya kawasan utara, memiliki daya tarik besar.
Baca Juga:
Ada Hasil Keringat Masyarakat, MARTABAT Prabowo-Gibran: Penahanan Tersangka Korupsi Pengelolaan Sampah di Tangsel Jadi Warning bagi Seluruh Daerah
Namun, tantangan ke depan menuntut konsistensi dan kecepatan dari pemerintah dalam menata regulasi, menyiapkan SDM, dan mempercepat konektivitas.
“Investor tidak hanya melihat lahan luas atau potensi demografi, tapi juga efisiensi logistik, kepastian hukum, dan kesiapan tenaga kerja. Semua itu bergantung pada infrastruktur keras dan lunak yang mesti dibangun serempak,” ungkap Tohom.
Tohom juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota yang masuk dalam kawasan Rebana—yakni Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang.