Luka tersebut Abah Emang dapatkan saat aktif sebagai pejuang, seperti peristiwa Soekarno dibawa ke Rengasdengklok. Saat itu ia masuk sebagai pengawal Batalyon 1 Purwakarta dan dibekali senjata jenis bren.
Selain itu, ia pernah ditugaskan berperang mengusir penjajah Jepang di Bandung. Abah bercerita mengenai sebuah kejadian menarik saat ia bertugas di Bandung. Saat itu, pasukan kemerdekaan tiba-tiba dilempar benda mirip bom oleh tentara Jepang. Namun benda tersebut tersangkut di pohon.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Hadapi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2025
"Dikira bom, tapi kok tersangkut di pohon. Saya panjat ternyata benda itu isinya obat-obatan. Rupanya itu cara Jepang mengolok-olok karena pasukan Indonesia sedang banyak yang terluka. Tapi olok-olok itu kita balas dengan kemenangan," kenangnya.
Tidak hanya itu, saat berperang di Cikao Bandung ia sempat terluka cukup parah karena terkena bom. Beruntung nyawanya masih selamat dan bisa tetap berjuang mengusir penjajah.
Abah Emang pun menunjukkan luka di perut sebelah kanannya. Luka tersebut didapat akibat ditusuk oleh bayonet musuh. Ia terpaksa bertahan dengan bayonet tertusuk di perut untuk mengelabuhi musuh agar disangka telah mati.
Baca Juga:
Pj Bupati Abdya Sunawardi Hadiri Rapat Kerja dan Dengar Pendapat DPR RI
"Kalau waktu itu saya cabut bayonetnya pasti disangka masih hidup. Pasti kalau ketahuan masih hidup bakal dibunuh beneran," sambugnya.
Saat ini Abah Emang mendapat uang pensiun sebesar Rp 2,2 juta. Uang tersebut seharusnya bertambah menjadi Rp 2,7 juta namun harus diurus ke Bandung.
"Sudah males ngurusnya ke Bandung. Jadi segini juga sudah bersyukur," pungkasnya.[zbr]