Dedi pun sempat duduk bersimpuh menyalami Abah Emang sebelum pulang dan memberikan semangat agar Abah Emang tetap sehat.
"Abah tetap semangat menjaga kesatuan Republik Indonesia, sekali merdeka tetap merdeka," tutur Dedi.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Hadapi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2025
"Inilah potret rata-rata pejuang Indonesia yang hidup sangat berat. Untuk itu mari kita rawat dan jaga mereka mumpung masih ada, hormati dan hargai mereka," tandasnya.
Dedi pun sempat berinisiatif menghubungi dokter pribadinya saat mengetahui kondisi Abah yang sedang terluka akibat kakinya tertusuk bambu saat beraktivitas di luar rumah. Khawatir ada infeksi, Dedi meminta dokter tersebut segera datang ke rumah Abah Emang untuk mengobati luka.
"Tenang tidak perlu bayar. Kalau pejuang jangan pejuang yang datang ke dokter tapi dokter yang datang ke rumah pejuang," ucapnya.
Baca Juga:
Pj Bupati Abdya Sunawardi Hadiri Rapat Kerja dan Dengar Pendapat DPR RI
Sementara itu, Abah Emang yang masih terlihat bugar di usianya yang sekitar satu abad memperlihatkan sisa luka-luka yang didapat saat berjuang melawan penjajah dengan bertelanjang dada.
"Ini luka bekas tembakan, ada 10 lubang," kata Abah Emang.
Ia mengatakan luka menyerupai lubang tersebut terdapat di lengan, bahu, kaki, pantat, hingga kepala. Total ada tujuh luka berukuran besar dan tiga luka kecil akibat tembakan.