"Kok aneh di desa miras bisa lolos padahal aparat lengkap sekali, kok sampai tidak diketahui. Bagaimana kontrol lingkungannya? Ini yang ingin saya perbaiki agar setiap orang memiliki kepekaan terhadap berbagai problem sosial yang menimbulkan sebuah kerugian," ucapnya.
Sementara itu soal bocah F yang kini berada di Ponpes Cireok, Kang Dedi Mulyadi mengatakan ada beberapa faktor penyebab semuanya terjadi hingga meresahkan masyarakat.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
Pertama, kata Dedi, sudah terjadi kerusakan jaringan otak karena F kerap mengkonsumsi miras dan obat-obatan sejak kecil. Kedua, kebiasaan F ikut berburu babi hutan sejak kecil membuatnya memiliki karakter yang liar. Terakhir F sejak kecil bergaul dengan orang dewasa yang membawa pengaruh negatif.
“Sehingga diperlukan waktu cukup lama untuk menetralisir seluruh kekuatan negatif dari berbagai hal, pertama pengaruh lingkungan yang kuat, dua pengaruh sifat kekerasan karena sering berburu, ketiga pengaruh miras dan obat-obatan,” ujar Kang Dedi Mulyadi. [kaf]