Soekarno memang sudah bisa naik sepeda sejak masa remaja, ketika masa sekolah. Benda ini setidaknya menjadi saksi bagaimana Soekarno melewati masa pubernya.
Dengan sepeda, Soekarno pernah membonceng gadis Belanda bernama Rika Melbusyeen, gadis pertama yang diciumnya. Soekarno juga pernah tanpa sengaja menabrak ayahnya, ketika itu Bung Besar sedang memboncengkan Rika dengan sepedanya.
Baca Juga:
Bersepeda demi Keamanan, Langkah Inovatif Polres Sibolga Wujudkan Ketertiban
Selain itu, Fongers milik Soekarno memang selalu tampak kinclong dan memikat orang sekitar. Salah satunya Harsono, anak H.O.S. Tjokroaminoto, pemilik rumah kos.
Harsono berusia 7 tahun, 10 tahun lebih muda dari Soekarno. Dia menggunakan Fongers diam-diam. Tapi nahas, dia kurang mahir bersepeda sehingga menabrak pohon. Fongers-nya pun rusak.
Soekarno marah besar mengetahui sepeda kesayangannya rusak parah. Ia menyepak pantat Harsono sampai membuatnya menangis. Tapi setelah itu, Soekarno justru merasa bersalah. Dia menabung lagi dan membelikan sepeda lain seharga Rp 8 untuk Harsono.
Baca Juga:
Anak Perwira TNI Terlihat Bersepeda Sebelum Tewas di Lanud Halim
Bertemu dengan Marhen
Setelah berkuliah di Bandung padaTechnische Hoogschool(sekolah tinggi teknik yang kini menjadi Institut Teknologi Bandung), sepeda kerap menemani Soekarno. Entah pergi ke kuliah, ke rumah kawan, atau ke tempat-tempat sejuk di Bandung untuk menghilangkan penat.
Sepeda pula yang menuntunnya melakukan pertemuan bersejarah, dan kelak menjadi landasan ideologi bagi para pengikutnya. Saat itu Soekarno bolos kuliah dan berkeliling Bandung dengan sepedanya.