Pemerintah Kota Depok berharap, pengiriman berkala dan secara rutin harus dilakukan, minimal satu minggu dua kali pengiriman demo memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasar tradisional.
Dirinya menekankan, sampai saat ini kebutuhan minyak goreng masyarakat belum dapat memenuhi kebutuhannya sehingga pemerintah masih berupaya mengajukan permohonan kebutuhan minyak goreng.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
Menurutnya, operasi pasar untuk saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan Kota Depok. Harus lebih sering intensitasnya dikirim oleh produsen, yang sudah di tetapkan harganya oleh pemerintah. Kalau sifatnya 2 minggu sekali atau 1 minggu sekali 2 sampai 3 hari sudah habis dan kembali lagi ke harga semula dari agen.
“Iya seharusnya 1 pasar itu seminggu 2 kali kalau bicara retail mart itu sudah ada mereka stoknya ada dengan harga Rp14.000 perliter,”
Sony memastikan, setiap yang belanja ke pasar tradisional, rata-rata pembelinya adalah para pedagang yang biasanya menjual dagangannya, seperti pecel lele, bubur ayam, dan lainnya. Ia menyampaikan untuk saat ini operasi pasar harus lebih sering dilakukan karena kebutuhan masyarakat masih belum terpenuhi.
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
“Untuk masayarakat sendiri jarang ke pasar rakyat biasanya yang kepasar itu pedagang keliling ,orang yang buka warung misalnya,”
Sebenarnya, untuk suplai pertama kali ini minyak curah Rp11.800 liter. Namun, itupun hanya dapat dua pasar itupun hari kedua sudah habis. Dihari kedua ada lagi di Pasar Kemirimuka sama Pasar Agung dikirim 1 kartoon kemasan sederhana 150 karton kali 12. 1 karton 12 liter kali 150 karton di 2 pasar ini terus sudah lama tidak dikirim lagi.
Ia membeberkan, sebenarnya tidak ada kesalahan atau kekurangan bila dalam situasi normal. Namun, memang akhir akhir ini masyarakat selaku panik buying. Sehingga berdampak.