Kendati demikian, pihaknya menemukan kendala lain yakni banyaknya kuota yang diberikan pemerintah tidak sesuai dengan jumlah pedagang pasar tersebut. Tian berujar, pihaknya menyisiati dengan cara menggilir pemberian minyak goreng kemasan kepada 203 pedagang.
“Jadi yang sudah kebagian sekarang tidak kebagian lagi besok karena, kuotanya sangat terbatas,”
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
Saat ini, kata Tian, pihaknya hanya memberikan jatah 5 karton minyak goreng kemasan kepada setiap pedagang. “Kami berharap supaya ada penambahan kuota, kita sudah mengajukan tapi kuota gak bisa ditambah,”
Berbeda, Kepala UPT Pasar Agung, Biher Purba mengatakan, pihaknya belum mendapatkan jatah dari Disdagin Kota Depok. Rencananya, minyak goreng kemasan yang ada dalam program operasi pasar itu akan tiba disana pada Selasa, 15 Maret 2022. “Kita belum mendapatkan, rencananya tanggal 15, kalau kuota sama dengan yang lain yaitu 200 Karton.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan san Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, Sony Hendro Prajoko menerangkan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Depok masih jauh dari kata terpenuhi. “Pengirimannya masih sekitar 18 persen, jadi masih jauh sekali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Depok,”
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Dia menjelaskan, setiap Kecamatan mempunyai kebutuhan yang berbeda, total se-Kota Depok yang disalurkan sebanyak 10 ribu liter. Setiap kecamatan berbeda, ada yang seribu liter, 950 liter, dan 900 liter.
Untuk yang disebar ke masyarakat, didistribusikan dari Bulog. Namun yang jelas pengajuan minyak goreng langsung ke distributor dengan tembusan Diseprindag Provinsi Jawa Barat dan Kementrian Perdagangan (Kemendag)
“Setiap masyarakat hanya mendapatkan 2 liter Berarti kalau satu kecamatan 1000 liter, artinya ada 500 orang yang mendapat mintak sayur, begitu juga di kecamatan lainnya,”