"Nah programnya kita dalam hal ini BSSN sudah membuat program untuk tahun anggaran 2022 itu sekitar Rp 3,5 T, itu cukup signifikan, tetapi karena anggaran terbatas, diprediksi hanya sekitar 550 miliar saja. Ya begitu, ini lah situasi yang memang dialami saat ini. Karena alat alat dengan teknologi tinggi itu diakui cukup mahal, kira kira," sebutnya.
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
Untuk diketahui, situs-situs pemerintah diretas dengan disusupi judi online bikin heboh. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat, sepanjang 2021, sebanyak 291 situs web telah diretas dengan konten judi online.
Data itu dilaporkan dalam temuan BSSN berjudul "Peretasan Situs di Indonesia untuk Dijadikan Situs Judi Online". Laporan itu diberikan oleh juru bicara BSSN, Anton Setyawan, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga:
Bangun Awareness Trend ‘Hacker’, Butterfly Consulting Indonesia Tawarkan Pelatihan Cyber Security
"BSSN memonitor banyaknya kasus peretasan domain Indonesia yang dijadikan situs judi online. Tercatat ada 291 domain yang telah diretas," demikian isi laporan itu.