Dikatakan Asep, pemilih di Jabar itu berdasarkan klasifikasi pendidikan yaitu rata-rata 63% usia sekolah lulusan SD SMP dan SMA kalau SMA tambah lagi 30 sampai 90%.
Maka dari itu Asep meminta pihak penyelenggaraan agar lebih aktif dalam menggugah minat setiap pihak agar senantiasa ikut terlibat dalam proses tahapan pemilu.
Baca Juga:
Bawaslu Beber Alasan Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Tak Langgar Aturan
"Merangsang para pihak baik media, baik stakeholder, komunitas-komunitas, ormas-ormas untuk terlibat dalam proses Pilkada Ini," tandasnya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jabar, Reza Arfah bahwa apa yang disampaikan KPU terkait tahapan-tahapan Pilkada ini baru sebatas seremonial saja.
"Saya lihat misalnya dari rekap laporan ke publiknya itu lewat official Instagram KPU Jabar, yang saya lihat itu masih sebatas seremonial ya dan itu yakin mereka menjalankan semua tahapan sesuai PKPU," papar Reza.
Baca Juga:
Ketua Bawaslu: Seharusnya Pemilu dan Pilkada Dipisah Tak Digelar Dalam Satu Tahun
Reza mengatakan dalam tahapan-tahapan sosialisasi Pilkada seharusnya ada pihak-pihak lain yang turut dilibatkan, seperti media atau para pengusaha.
"Buka lagi PKPU-nya, tapi bagaimana nih tahapan-tahapan sosialisasi jangan-jangan misalkan pentahelix, saya rasa rumusan pentahelix itu rumusan negara berkembang menuju negara maju artinya tadi media harus dilibatkan atau tadi atau apa pengusaha dan sebagainya terus saya formasi itu sangat-sangat relevan nah," ungkapnya.
Menurutnya, ada tiga indikator terkait suksesnya sosialisasi Pilkada.