WahanaNews-Jabar | PT PLN (Persero) telah menyalurkan 511.892 megawatt hour (MWh) listrik hijau melalui layanan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) kepada lebih dari 160 pelanggan bisnis dan industri hingga Juni 2022.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memastikan energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat.
Baca Juga:
Buat Rencana Ketenagalistrikan, ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah Targetkan Interkoneksi Jaringan Listrik Internal dan Antarpulau Seluruh Indonesia
Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki 3 pembangkit listrik EBT yang dikelola PLN dan terdaftar di APX, yaitu:
- Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Garut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan kapasitas 140 MW
- PLTP Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara yang memiliki kapasitas 80 MW
Baca Juga:
PLN Suplai Listrik Hijau, PT Inecda Plantation Serap 592 Unit REC
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru, Pinrang, Sulawesi Utara, dengan kapasitas 130 MW
"Pelanggan yang lokasinya terpisah dari pembangkit listrik EBT tersebut dimungkinkan juga menikmati layanan REC," kata Darmawan, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Dia pun mengapresiasi dukungan para pelanggan PLN yang telah mendukung program transisi energi bersih dengan memanfaatkan REC.