JABAR.WAHANANEWS.CO — Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyatakan komitmennya untuk memastikan keamanan dan kelayakan hewan kurban yang masuk dan dipotong di wilayah Kota Bandung.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengungkapkan, kebutuhan hewan kurban di Kota Bandung sebagian besar masih dipasok dari luar daerah.
Baca Juga:
Ketua DPRD Barito Utara Apresiasi DKPP dan Bulog Gelar Pasar Murah Idul Fitri
“Kota Bandung hanya mampu memenuhi sekitar 5 persen dari total kebutuhan ternak, sementara 95 persen sisanya berasal dari luar seperti Kabupaten Bandung, KBB, Kota Cimahi, Garut, Subang, hingga Tasikmalaya,” ujarnya, dikutip Sabtu (17/5/2025).
Situasi ini, lanjut Gin Gin, menjadi tantangan sekaligus peluang. Tantangan dalam hal pengawasan lalu lintas hewan yang masuk, namun juga peluang bagi peternak lokal untuk menjual hewan ternaknya dengan harga yang layak.
DKPP Kota Bandung mencatat, pada tahun 2024 lalu, jumlah total pemotongan hewan kurban mencapai 14.704 ekor, terdiri dari 7.571 sapi dan 6.844 domba.
Baca Juga:
KPU Sulut Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan Secara Akuntabel di Masa Depan
Namun, hanya 3.193 ekor yang menjalani pemeriksaan post mortem, dengan temuan kasus cacing hati (Fasciola hepatica) pada 222 ekor sapi dan 161 ekor domba.
Akibatnya, sebanyak 295,57 kg organ dalam sapi dan 47,23 kg organ domba harus diafkir.
“Kasus ini ditemukan di hampir seluruh kecamatan di Kota Bandung. Oleh karena itu, pengawasan teknis harus kami optimalkan, mulai dari pemeriksaan dokumen seperti Sertifikat Kesehatan Hewan (SVKH), asal-usul hewan, tempat penampungan, hingga proses penyembelihan dan pemeriksaan daging,” tegas Gin Gin.