"Sekarang memang sulit pilihannya, mana cost politik besar atau tidak dipilih rakyat, mari kita bersama menggagas gerakan moral anti korupsi dari masyarakat dan kalangan milenial," paparnya.
Ketua Kaukus Jurnalis Demokrasi Jabar, Arief Pratama mengatakan bahwa gerakan anti korupsi di Jabar khususnya, harus terus digaungkan oleh semua elemen masyarakat.
Baca Juga:
Terkait Korupsi KA, Kejagung Periksa Tiga Mantan Kepala BTP Sumbangut
"Anti korupsi harus terus digaungkan di Jabar, dari Jabar untuk Indonesia bersih bisa kita lakukan dengan bersama sama mendeklarasikan anti korupsi dalam hal apapun," jelas Arief.
Sementara itu, Fungsionaris PDIP, Abdi Yuhana mengatakan, salah satu bentuk dalam memberantas korupsi yakni bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia jangan selalu memakai sistem demokrasi mayoritas.
Misalnya, lanjut Abdi, pemilihan Gubernur secara langsung oleh rakyat, kemudian sistem kemenangan pemilihan 50 persen plus 1 dan lainnya.
Baca Juga:
Korupsi Tata Niaga PT Timah, 3 Eks Kadis ESDM Babel Dituntut 6 Hingga 7 tahun Penjara
"Pelaksanaan demokrasi mayoritas ini menjadikan biaya mahal dalam pertandingan demokrasi. Sehingga yang menjadi cenderung melakukan tindakan korupsi untuk mengembalikan modalnya dalam pemilihan," kata dia.
"Maka untuk menghindari tindakan pidana korupsi salah satu faktornya mengurangi sistem demokrasi mayiritas," imbuh Abdi.
Ketua pelaksana diskusi, Sonny BR mengatakan, diskusi ini sengaja dilakukan pihaknya dengan tujuan mencari cara untuk mencetak generasi antikorupsi. Karena dengan tindakan anti korupsi Indonesia emas akan tercapai.