Jabar.WahanaNews.co - Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyambut positif kegiatan penanaman pohon serentak di Kawasan Bandung Utara (KBU).
Menurutnya, kegiatan ini perlu dimasifkan untuk mencegah dampak negatif potensi bencana di kawasan Bandung Raya, khususnya Kota Bandung.
Baca Juga:
Inovasi Bangun Nusantara, LLDIKTI Wilayah IV Punya Program Perguruan Tinggi Membangun Desa
"Kita mengingatkan dan mengajak pada diri kita, pada sesama, untuk lebih peduli," ujar Bambang di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (29/1/2024).
Lebih lanjut ia menyebut, bencana yang terjadi di kawasan Bandung Raya belakangan ini merupakan kurang pedulinya terhadap lingkungan. Ia menyoroti perilaku pengelolaan sampah dan upaya penghijauan sebagai aspek yang perlu diperhatikan.
Bambang juga menekankan proses pemeliharaan pasca kegiatan penanaman perlu diperhatikan. Sehingga, tanaman-tanaman ini memiliki nilai kehidupan dan fungsi konservasi.
Baca Juga:
Berkat Transparansi Keuangan, Sajiwa Foundation Raih Predikat WTP Berturut-turut
"Bukan hanya menanam tapi juga merawat sehingga pohon punya nilai kehidupan dan fungsi konservasi. Aspek kolaborasi dalam konservasi ini kami rasa penting," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan penanaman pohon serentak ini. Mulai dari jajaran Pemprov Jabar, Pemkot Bandung, Pemkab Bandung, dan juga Pemkab Bandung Barat.
Ia berharap, kegiatan ini dapat memperbaiki ekologi, khususnya di wilayah cekungan Bandung.
Sebagai informasi, total sekitar 28.900 bibit tanaman ditanam dalam penanaman pohon serentak ini. Kegiatan penanaman pohon juga dilakukan di total 73 hektar kawasan Bandung Utara yang tersebar di 12 kecamatan.
Antara lain: Kecamatan Cisarua, Lembang, Parongpong (Kabupaten Bandung Barat), Kecamatan Cimenyan, Cileunyi (Kabupaten Bandung), Kecamatan Jatinangor (Kabupaten Sumedang), serta Kecamatan Coblong, Cidadap, Mandalajati, Ujungberung, Cibeunying Kaler dan Cibiru (Kota Bandung).
"Selain itu, sisi pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat ini harus diperhatikan. Ke depannya, akan ada proses pemeliharaan dan pemanenan," ucap Dodit.
Dengan meningkatnya tutupan lahan di KBU, ia berharap besarnya limpasan air hujan dapat berkurang dan meminimalisir dampak ekstrem musim hujan serta menjadi penahan (resapan) air pada musim kemarau.
[Redaktur: Mega Puspita]