Di hadapan ribuan praja IPDN, Boy menegaskan agar semuanya selalu berhati-hati terhadap pengaruh radikalisme berbalut agama.
“Praja calon pimpinan masa datang harus benar-benar dapat membedakan mana yang dakwah agama, mana yang benar-benar menjadi rencana penuh dengan kekerasan," tuturnya.
Baca Juga:
Menteri BP2MI Sebut Pamong Praja IPDN Jadi Ujung Tombak Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
Jika sudah menghalalkan kekerasan, sambung Boy, menandakan bahwa paham-paham radikal dan terorisme mulai disebarkan. Hal itu tidak mengacu pada agama manapun, karena semua agama tidak memperbolehkan adanya kekerasan.
"Mereka menggunakan jalan apapun agar tujuannya tercapai. Nah kelompok teroris ini menggunakan agama untuk kepentingan politik agar mereka berkuasa. Harus kita lawan," kata Boy.
Sementara itu, Rektor IPDN Hadi Prabowo menegaskan kepada praja untuk betul-betul mencermati apa yang disampaikan oleh Kepala BNPT.
Baca Juga:
Rektor IPDN Pimpin Acara Yudisium 36 ASN Lulusan Terbaik Prodi Profesi Kepamongprajaan
"Ini sebagai pedoman yang harus dipahami terutama terkait paham-paham atau kelompok-kelompok yang mendukung intoleransi, radikalisme dan terorisme," ujar Hadi.
"Adanya radikalisme dimulai dengan adanya intoleransi lalu menjadi ekstrimis dan berkembang menjadi terorisme. Hal ini tentunya harus menjadi kewaspadaan kita semua, apalagi sekarang ini selalu berkedok agama," tambahnya.
Hadi juga sangat menyayangkan sekelompok oknum yang selalu membawa nama agama tertentu sebagai kedok atau media dari radikalisme dan terorisme.