Ia mengaku, sebenarnya banyak perempuan yang ingin mengambil peran dalam politik, tapi masih terhalang dengan beberapa kendala.
"Rencananya kami akan melakukan sosialisasi KPPI sampai ke tingkat kecamatan. Kami juga akan membuat focus group discussion (FGD) mengenai topik 'Mengapa perempuan kerap sulit terjun ke dunia politik'. Apakah perempuan itu seringnya hanya dijadikan sebagai 'boneka' atau memang kita dari perempuan yang SDMnya kurang," ungkap Rieke.
Baca Juga:
KPPI Selidiki Produk Impor Expansible Polystyrene dari Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam
Ia menambahkan, beberapa program turunan dari KPPI Jawa Barat (Jabar) juga akan diadopsi untuk diimplementasikan dalam program KPPI Kota Bandung.
"Kami juga akan meniru sekolah politik yang diusung KPPI Jabar. Namun, memang sampai saat ini baru sebatas pada diskusi-diskusi saja," imbuhnya.
Pada kesempatan ini hadir pula Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung, Edwin Sanjaya. Ia menyampaikan agar KPPI Kota Bandung bisa menjalankan beberapa peran penting dalam dunia politik.
Baca Juga:
Penerapan Bea Masuk Pada 7 Komoditas Impor oleh Mendag RI Zulkifli Hasan
Tak hanya ruang lingkup Kota Bandung, tapi juga bisa sampai ke permasalahan global.
"Pertama, ada peran advokasi untuk mendampingi dan mengawal agar keterwakilan perempuan di bidang politik bisa semakin baik. Lalu, ada peran capacity building untuk mewujudkan kekuatan civil society," ujarnya.
"Sehingga bisa menangani isu yang ada di Kota Bandung hingga internasional yang kita sebut SDGs," imbuh Edwin.