Ketika rindu menyesak di dada, tahu-tahu dari grup WA dapat kiriman foto istrinya berfoto mesra bersama Jalidin. Langsung deh dadanya nyesek, mana oksigin, mana oksigin....., karena saturasinya langsung ngedrop jadi 70. Untung Wahono sudah vaksinasi 2 kali, sehingga tubuh kembali normal dan sehat. Yang sakit tinggal hatinya, yakni rasa dendam pada Jalidin. Belum jadi pejabat sudah nggak amanah. Sini lama jaga jarak, Jalidin-Purnami malah enak-enak PTM (Pacaran Tatap Muka).
Baca Juga:
Presiden Tinjau Kegiatan Vaksinasi Kolaborasi Kebangsaan Bagi Para Pelajar
Kebetulan Jakarta Covidnya mulai melandai berkat PPKM Darurat. Dengan modal test antigen yang murah meriah, dia pulang ke Ngawi dengan naik bis malam "Rosalia Indah" Jakarta - Madiun. Pokoknya mirip film James Bond lah, "From Jakarta with feud". "Begitu sampai rumah, pasti Jalidin saya hajar," ancamnya dalam hati.
Baca Juga:
Beda Dengan Jakarta, Pemkab Tangerang Masih Tunda PTM
Sampai rumahnya di Widodaren sudah pukul 06:00. Bukannya istirahat dulu, tapi langsung ambil senapan angin miliknya. Dengan posisi sudah dikokang Wahono segera mencari Jalidin. Kebetulan orangnya sedang kasih makan sapinya, langsung saja ditembak, jebrettttt! "Ini balasannya, burungmu memang celamitan, patuk sana sini," omel Wahono kemudian.
Meski tidak mematikan, tapi kepala Jalidin bocor juga. Dia berusaha merampas senjata itu, sehingga keduanya pun bergulat di antara rumput makanan sapi. Untung segera dilerai tetangga dan barulah mereka mengetahui duduk persoalan sebenarnya. Jalidin dilarikan ke Rumah Sakit, sementara Wahono ditangkap polisi.