"Saya melindungi pengamen dari orang-orang yang hanya mencari duit tapi tidak punya karya. Karena bagi saya semua profesi dihargai. Kan banyak dari pengamen jadi penyanyi hebat," katanya.
Saat pertemuan tersebut rombongan menyanyikan empat lagu yang berisi tentang profil hingga harapan dan dukungan mereka agar Kang Dedi Mulyadi maju di Pilpres 2024.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Kita ini kan tidak ngomongin politik. Saya sebagai Anggota DPR hanya bisa menjalan tugas dan pokok saja. Nah ke depan saya jadi apa, kan semua orang tidak ada yang tahu. Tapi semua orang harus menjalani meraih masa depan," ucap Dedi.
"Saya bekerja menjemput (masa depan) caranya bekerja dengan baik, karena bekerja dengan baik menghasilkan sesuatu yang baik. Persoalannya nanti hasilnya jadi apa kan tidak ada yang tahu, siapa sih yang tahu tahun 2024, besok saja kita belum tahu yang penting kan berbuat untuk hari ini," lanjut Kang Dedi.
Dedi menilai sosok Rudiyansah adalah sebagai seorang seniman. Sebab ia menulis dan membawakan lagunya menggunakan perasaan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Di sisi lain Dedi melihat ada dua hal dari kedatangan mereka ke Lembur Pakuan. Pertama adalah bagaimana soal ekonomi dan kehidupan keluarga mereka untuk masa depan.
"Hidupnya tanpa pekerjaan tetap tapi tetap semangat dan punya harapan terhadap pemimpin terutama Sunda. Orang Sunda marah ketika merasa dilecehkan dari sisi aspek bahasa. Tapi saya jujur ketawa juga lihat orang Sunda enggak marah ketika anak cucunya malu berbahasa Sunda. Ini yang harus diperbaiki. Ubah diri kita mulai sekarang marah pada anak-anak kita yang tidak mau mengajarkan dan memakai bahasa Sunda," ucapnya.
Kedua, Kang Dedi menyinggung soal alam yang dimiliki masyarakat Sunda. Menurutnya ciri peradaban Sunda salah satunya adalah keberadaan bambu. Jika bambu hilang maka peradaban Sunda akan hilang.