Yudhi menyampaikan, alat tersebut memiliki keunggulan dibandingkan stasiun pengukur curah hujan lainnya, yakni data intensitas curah hujan disajikan secara berkala. Data stasiun curah hujan rata-rata per hari. Melalui AWS, data disajikan setiap 30 menit, sehingga intensitas hujan bisa lebih detail terlihat.
"Data ini bisa menjadi early warning, kalau intensitas hujannya tinggi, maka siap-siap (di wilayah bawah) ada potensi banjir," beber Yudhi.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Ke depan, data yang diperoleh dari stasiun cuaca otomatis akan disajikan secara berkala di laman FTG Unpad.
Sehingga siapapun yang membutuhkan data cuaca dapat menggunakan data pada laman tersebut.
"Selama ini kita kesulitan memperoleh data primer lengkap. Hanya ada data curah hujan, tetapi data temperatur, kelembapan, dan data lain untuk menghitung kesetimbangan air secara presisi sangat susah," tandas Yudhi. [rda]