Catatan saja, RSGK melepas sebanyak 185.940.000 saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran Rp 1.720 per saham. Adapun potensi total dana IPO RSGK mencapai Rp 319,82 miliar.
Sebelumnya, EMTK juga berhasil 'mencaplok' SAME dengan membeli 71,88% saham SAME pada 30 November 2020, yang mana Grup Emtek membeli 4,24 miliar saham SAME dengan harga Rp 137 per saham, sehingga Emtek menggelontorkan dana Rp 581,01 miliar.
Baca Juga:
Pembuangan Limbah Medis Secara Illegal Digerebek Polda Kalsel
Ekspansi yang terus dilakukan EMTK ke bisnis rumah sakit Tanah Air ini diprediksi bakal semakin memperketat persaingan di ekosistem layanan kesehatan. Selain SAME dan RSGK, ada emiten pengelola RS Siloam yang berada di bawah Grup Lippo milik Keluarga Riady PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
Kemudian, emiten pengelola RS Mayapada yang dimiliki taipan Dato' Sri Tahir PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), emiten pengelola RS Mitra Keluarga milik pendiri PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Boenjamin Setiawan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Selain itu, emiten investasi yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) juga memiliki portofolio RS, yakni jaringan RS Primaya Hospital. Primaya Hospital sendiri berada di bawah Awal Bros Group Hospital yang dimiliki oleh pengusaha Arfan Awaloeddin.
Baca Juga:
Sederet Fakta Praktik Bullying PPDS Temuan Kemenkes Dibeberkan Menkes Budi
Prospek bisnis RS di Tanah Air memang terbilang menjanjikan. Ini ditopang oleh dukungan dana dan komitmen pemerintah, demografi penduduk, masih tingginya kasus Covid-19, belum begitu terpenetrasinya industri kesehatan, sampai potensi pertumbuhan ekosistem kesehatan digital.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 menganggarkan dana Rp 255,3 triliun untuk bidang kesehatan. Namun dengan pandemi virus corona alias Covid-19 yang belum berakhir, angka itu masih mungkin naik lagi.
Tahun ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan realisasi anggaran kesehatan akan mencapai Rp 326,4 triliun. Ini naik dibandingkan pagu awal yaitu Rp 169,7 triliun.