“Dilihat dari popularitas Prabowo Subianto pada dua pemilu lalu, yang menampilkan citra tegas, menunggang kuda. Citra-citra semacam itu yang disukai masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Hal itu pula, kata Radit, menjadikan masyarakat Indonesia menganggap sosok Putin lebih gagah dan tegas ketimbang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang merupakan mantan komedian.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
“Yang muncul Putin adalah mantan intelijen sementara presiden Ukraina komedian. Seakan-akan kalau mantan intelijen lebih bisa jadi pemerintah, sementara komedian jadi presiden kan dianggap negaranya enggak benar,”
Sentimen Agama
Beberapa tahun terakhir kanal-kanal media dan publikasi Rusia, kerap menampilkan citra bahwa Rusia begitu dekat dan bersahabat dengan Islam.
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Salah satunya adalah dengan dipublikasikannya tokoh Muslim, Ramzan Kadyrov, yang diangkat Putin menjadi Presiden Chechnya, negara bagian di Rusia.
“Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov misalnya. Ia dipotret sebagai tokoh yang sangat dekat dengan Islam, padahal otoriter, sebenarnya,”
Nama Ramzan begitu masyhur di kalangan Muslim, seiring sorotan media-media, termasuk media Indonesia. Hal itu kemudian juga berdampak positif bagi Rusia, yang dicitrakan sebagai negara yang bersahabat dengan Islam.