WahanaNews-Depok | Banyak kecaman dilayangkan ke Rusia, lantaran menginvasi Ukraina. Salah satu negara yang mengecam adalah Indonesia melalui Resolusi PBB.
Namun sikap pemerintah ternyata tak senada dengan banyak warganet Indonesia. Pengamat melihat masyarakat Indonesia terpecah menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Radityo Dharmaputra mengatakan, ruang-ruang diskusi dan percakapan seperti media sosial di Indonesia lebih banyak diisi oleh para simpatisan Rusia.
Anti-Amerika Serikat
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Radityo mengatakan, ada berbagai variabel mengapa publik Indonesia justru cenderung mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Pertama adalah keberpihakan politik masyarakat Indonesia yang anti-Amerika Serikat dan anti-Barat.
Sentimen itu timbul setelah agresi Amerika di negara-negara Timur Tengah, saat masa War on Terror atau ‘perang melawan terorisme’ yang dimulai sejak September 2001.
“Kecenderungan masyarakat kita [masyarakat Indonesia] setelah masa perang melawan terorisme, perang Irak, masyarakat lebih anti-Amerika dan anti-Barat,”