Menjadi komandan pleton bukan hal mudah bagi Mayra. Saat pertama kali ditunjuk, tak sedikit yang meragukannya. “Awalnya aku sedih, tapi itu malah bikin aku makin semangat,” katanya.
Ia berlatih keras setiap hari, bahkan melatih suaranya agar bisa lantang.
Baca Juga:
Tumor Ginjal Tak Selalu Harus Angkat Organ, Dokter Jelaskan Kapan Partial Nephrectomy Bisa Dilakukan
“Aku latihan teriak aba-aba di rumah, kadang sampe serak. Tapi aku nggak mau nyerah. Aku pengin buktiin kalau aku mampu,” tuturnya.
Dan benar saja, suara lantang Mayra akhirnya menjadi salah satu yang paling mencolok di arena lomba. Saat semua mata tertuju padanya di hari pertandingan, rasa gugup berubah jadi keberanian.
“Begitu aku teriak ‘Siap! Gerak!’, semua hilang. Yang aku rasain cuma semangat buat bawa pasukanku sampai akhir,” ucapnya bangga.
Baca Juga:
Hinca Pandjaitan: Korban Narkoba Harus Dikuatkan, Direhabilitasi
Mengubah Kehidupan Sehari-hari
Bagi Mayra, latihan RUKIBRA tidak hanya membentuk fisik, tapi juga karakternya.
“Sejak ikut latihan, aku jadi lebih disiplin dalam semua hal, dan kalau dikasih tugas di sekolah aku jadi lebih tanggung jawab,” katanya.