Selain pengukuhan, digelar pula pelatihan kepada para peserta agar memahami kerentanan kapasitas resiko bencana serta memahami tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan dalam penanganan bencana.
"Peserta terdiri dari unsur perangkat desa dan kelurahan, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, komunitas pariwisata, kader posyandu dan PKK, RT/RW, linmas dan perwakilan Destana dan Katana se Kecamatan Sumedang Selatan," ungkapnya.
Baca Juga:
Peduli dan Inklusif, Brigjen Mustikaningrat Hadirkan Harapan Baru bagi Sumedang
Lanjut Atang, Kecamatan Sumedang Selatan beserta dinas instansi terkait dan para pelaku usaha wisata terus melakukan langkah-langkah konkret dalam mitigasi bencana di antaranya sosialisasi dan pembuatan jalur evakuasi.
Hal itu sehubungan dengan terbitnya Keputusan Bupati Sumedang Nomor 225 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Transisi Mitigasi Bencana dan Pemulihan Ekonomi wilayah Citengah.
"Alhamdulilah seluruh tempat usaha dan wisata sudah ada jalur evakuasi. Titik-titik kumpul semuanya wajib membuat tanpa terkecuali. Begitu juga papan informasi dan call center darurat, serta penyediaan alat-alat P3K," kata Atang.
Baca Juga:
Waspada Musim Hujan, PLN UP3 Sumedang Minta Masyarakat Bijak Gunakan Listrik
Dalam rangka mitigasi bencana, pihaknya pun telah memberikan informasi dan edukasi dalam bentuk simulasi bencana di kawasan wisata desa Citengah beberapa hari yang lalu.
"Kita melakukan simulasi di sini, dihadiri unsur Forkopimcam dan melakukan gerakan kebersihan bersama masyarakat, para penggarap dan pelaku usaha. Sasarannya jalan Citengah dan Cisoka sejauh 10 kilometer dan alhamdulillah sudah selesai," katanya.
Sementara itu, Bupati Dony Ahmad Munir dalam kesempatannya mengatakan, Sumedang dengan kontur tanahnya berbukit dan banyak lereng serta sungai termasuk daerah yang awan bencana.