"Pendapatan terbesar dari pendapatan komponen elektronik sebesar Rp64,86 miliar dan penjualan sepeda listrik yang melesat 46,31 persen menjadi Rp43,44 miliar dari sebelumnya Rp29,69 miliar," ujar Wilson.
Adapun untuk strategi tahun ini, perseroan akan fokus melakukan publikasi dan penjualan, baik melalui media sosial dan e-commerce, maupun lewat kanal distribusi daring seperti pasar modern dan tradisional, hingga penjualan dengan skema business to consumer (B2C) dan business to government (B2G).
Baca Juga:
Selama 5 Tahun Erick Thohir Memimpin, Iklim Kendaraan Listrik Jakarta Terus Tumbuh
Khusus pemasaran daring, SELIS mengoptimalkan lebih dari 400 titik jaringan penjualan (distributor, gerai pajang, toko ritel, dan point of sales/POS) di seluruh Indonesia.
"Kami juga kerap mengikuti pameran berskala besar, dalam dan luar negeri serta mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan, sejalan dengan komitmen mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ," ujar Edi.
Tahun lalu, SELIS merilis e-moped (skuter listrik) dengan tipe Rinjani dan awal 2022 perusahaan mengeluarkan produk sepeda listrik baru dengan tipe SWAN.
Baca Juga:
Nikmati Ngecas Mobil Listrik Sambil Belanja, PLN UID Jaya Pasang SPKLU Fast Charging Supermarket Naga Swalayan
Sejak 2020, SELIS juga menggandeng Grab dalam penyediaan kendaraan listrik untuk armada Grabwheels dan Grab Express.
"Kami akan ekspansi mengembangkan 100 titik penjualan baru selama tahun ini," kata Edi.
Edi mengatakan prospek kendaraan listrik pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang sangat besar.