Selain hal itu, Rani juga menyoroti proses debat cawapres beberapa waktu lalu, dimana gimmick Cawapres Gibran menjadi viral.
"Dalam setiap komunikasi harus berlandaskan etika ya. Bagaimana tata krama kita, adat istiadat, apalagi saat berbicara dengan orang yang lebih tua itu harus menjunjung nilai-nilai kesopanan," ucap Rani yang juga merupakan konsultan parenting Internasional tersebut.
Baca Juga:
Berdebat Soal Hak Angket Pemilu, Demokrat Siap Pasang Badan
Menurut Rani, gimmick yang dilakukan oleh Cawapres Gibran tidak mencontohkan kebaikan dan dianggap nyeleneh.
"Ya harusnya hal-hal itu tidak perlu dilakukan ya. Apalagi dalam forum debat yang ditonton oleh banyak orang," ujarnya.
Sementara itu, Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Bandung Barat Dapil 3, Thio Setiowekti mengatakan kegiatan simulasi pencoblosan paslon Ganjar Mahfud ini, merupakan bagian dari penguatan konsolidasi untuk kemenangan.
Baca Juga:
Buntut Dugaan Penghinaan Capres 02, Benny Rhamdani Dilaporkan ke Polda Sulut
"Tadi kita ajak masyarakat untuk memahami proses pencoblosan. Kita simulasikan dari awal mulai membuka surat suara, lalu diperiksa, dan dicoblos," kata Thio.
Dikatakan Thio, warga masyarakat di pelosok daerah sangat mengapresiasi kegiatan simulasi ini. Pasalnya mereka jadi tahu dan terbantu dengan apa yang telah disampaikan.
"Awalnya banyak warga yang bingung, apalagi kan nanti surat suaranya beda-beda. Nah kita jelaskan dengan rinci perbedaan tiap surat suaranya," tuturnya.