Jabar.WahanaNews.co - Puluhan ibu-ibu di kawasan Jalan Pasir Angling Kp. Patrol Tonggoh RT 01/RW 12 Desa Sunten Jaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, mengikuti sosialisasi tata cara pencoblosan Pemilu 2024.
Relawan Alumni ITB Sobat Ganjar Mahfud (AIS GP) mengatakan, masih banyak warga di daerah pelosok yang bingung bagaimana proses pencoblosan dalam pemilu.
Baca Juga:
Berdebat Soal Hak Angket Pemilu, Demokrat Siap Pasang Badan
"Kita sengaja datang kesini untuk menyosialisasikan atau mensimulasikan pencoblosan. Ternyata masih banyak warga yang belum paham tata cara mencoblosnya," tutur relawan relawan AIS Ganjar Mahfud, Rani Razak Noe'man, Sabtu (27/1/2024).
Menurut Rani, simulasi ini penting lantaran merupakan hak setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu.
"Kami mencoba membantu warga, agar pada saatnya nanti yakni tanggal 14 Februari mendatang, masyarakat bisa berbondong-bondong datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan mencoblos nomor urut 3 pasangan Ganjar-Mahfud," kata Rani.
Baca Juga:
Buntut Dugaan Penghinaan Capres 02, Benny Rhamdani Dilaporkan ke Polda Sulut
Dikatakan Rani, sejumlah warga yang hadir diantaranya disabilitas yang sangat butuh pendampingan saat di TPS.
"Tadi kita lihat bersama, ada juga yang disabilitas oleh karenanya harus didampingi ketika akan mencoblos. Oleh karena kami meminta ke pihak KPU dan PPS untuk melakukan pendampingan pada mereka yang disabilitas," ujarnya.
"Sejauh ini lancar ya, masyarakat disini mulai paham setelah kita lakukan sosialisasi dan simulasi pencoblosan. Mereka terlihat senang," imbuh Rani.
Selain hal itu, Rani juga menyoroti proses debat cawapres beberapa waktu lalu, dimana gimmick Cawapres Gibran menjadi viral.
"Dalam setiap komunikasi harus berlandaskan etika ya. Bagaimana tata krama kita, adat istiadat, apalagi saat berbicara dengan orang yang lebih tua itu harus menjunjung nilai-nilai kesopanan," ucap Rani yang juga merupakan konsultan parenting Internasional tersebut.
Menurut Rani, gimmick yang dilakukan oleh Cawapres Gibran tidak mencontohkan kebaikan dan dianggap nyeleneh.
"Ya harusnya hal-hal itu tidak perlu dilakukan ya. Apalagi dalam forum debat yang ditonton oleh banyak orang," ujarnya.
Sementara itu, Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Bandung Barat Dapil 3, Thio Setiowekti mengatakan kegiatan simulasi pencoblosan paslon Ganjar Mahfud ini, merupakan bagian dari penguatan konsolidasi untuk kemenangan.
"Tadi kita ajak masyarakat untuk memahami proses pencoblosan. Kita simulasikan dari awal mulai membuka surat suara, lalu diperiksa, dan dicoblos," kata Thio.
Dikatakan Thio, warga masyarakat di pelosok daerah sangat mengapresiasi kegiatan simulasi ini. Pasalnya mereka jadi tahu dan terbantu dengan apa yang telah disampaikan.
"Awalnya banyak warga yang bingung, apalagi kan nanti surat suaranya beda-beda. Nah kita jelaskan dengan rinci perbedaan tiap surat suaranya," tuturnya.
Thio berharap, setelah dilakukan simulasi ini masyarakat akan selalu ingat untuk mencoblos paslon ni nomor urut 3 Ganjar Mahfud.
"Tentunya kita berharap, nanti warga datang dan mencoblos Ganjar Mahfud, dan saya," kata dia.
Pada kegiatan ini, selain simulasi pencoblosan, juga digelar bazaar sembako murah yang langsung diserbu oleh puluhan warga masyarakat.
[Redaktur: Mega Puspita]