Histori itu juga menunjukkan kedekatan Bung Karno dengan Islam saat bertemu Ahmad Hassan yang merupakan guru dari Persatuan Islam (Persis).
"Beliau bertemu dengan guru Hassan dari Persis yang terus berdiskusi mengenai keislaman sampai beliau dibuang ke Ende, dan surat beliau kepada guru Hassan itu ada dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi," imbuhnya.
Baca Juga:
Ono Surono Soroti Pembongkaran Bangunan dan Penutupan Tambang di Subang
Ono menerangkan, pengaruh Bung Karno dalam dunia internasional begitu besar. Kisah-kisah Bung Karno melobi ragam pemimpin dunia demi kepentingan Indonesia muncul di mana-mana.
Kisah yang paling dikenang adalah perannya menemukan Makam Imam Bukhari.
Bung Karno dikisahkan mendapat undangan dari Pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev. Nikita ingin sekali Bung Karno berkunjung ke Uni Soviet pada 1956.
Baca Juga:
Bankeu Kota-Kabupaten Rp1,7 Triliun Dipangkas, Ono Surono Minta KDM Jangan Asal Coret
Namun Bung Karno memberikan syarat kepada Khrushchev untuk mencarikan makam ahli hadis tenar, Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan.
Sosok Imam Bukhari dianggap Bung Karno memiliki arti penting bagi umat Islam di Indonesia dan dunia.
"Sejarah itu telah dibukukan, malahan lebih spesifik dibuat skrip narasi dalam pertunjukan teater dan sudah dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta yang dihadiri oleh Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri beserta seluruh jajaran DPP dan kader PDI Perjuangan di DKI Jakarta," urainya.