"Pencegahan stunting melalui penguatan keluarga bukan hanya kuantitatif saja, tetapi juga target kualitatif. Yakni memelihara budaya gotong royong dalam mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera," tuturnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana juga meyakini, optimalisasi peran keluarga sangat penting khsususnya pencegah stunting.
Baca Juga:
Puncak Peringatan Ke- 31 Hari Keluarga Nasional Provinsi Sumut, Pemko Binjai Raih Berbagai Penghargaan
"Ini penting karena stunting dimulai dari keluarga memberikan kepada generasi penerus. Untuk gizi yang baik juga pola asuh yang berbudi pekerti," katanya.
Menurut Yunimar, sejumlah program pencegahan stunting telah dilaksanakan. Salah satunya, Bandung Taginas (Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat).
Ada juga pemberian pangan dengan aman dan sehat dari UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga).
Baca Juga:
BKKBN Sulut Komitmen Dukungan Pencegahan dan Penurunan Kasus Stunting Konsisten
"Ada Bandung Tangginas yang berjalan sejak tahun 2019. Dari DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) ada Buruan SAE. Ini juga diharapkan seluruh kecamatan dan kelurahan bisa berkolabprasi," bebernya.
Ia berharap, Harganas bukan sekedar seremonial tetapi menjadi komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting.
"Harapannya bukan hanya seremonial, ada penurunan stunting juga di Kota Bandung melalui kolaborasi," pungkasnya. [tsy]