WahanaNews-BANDUNG | Keluarga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Pasalnya, jika sistem keluarga tidak cukup kokoh maka memungkinkan terjadinya pergeseran nilai dari kolektif menjadi individualistik.
Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna pada acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Kota Bandung, di Plaza Balai Kota Bandung.
Baca Juga:
Puncak Peringatan Ke- 31 Hari Keluarga Nasional Provinsi Sumut, Pemko Binjai Raih Berbagai Penghargaan
"Misalnya anggota keluarga sibuk dengan gawainya dan sebagian lainnya dengan pekerjaan atau aktivitas lain yang kurang produktif sehingga lupa dengan kewajiban keluarga. Jangan sampai seperti itu," kata Ema.
Menurut Ema, kondisi itu memungkinkan anggota keluarga yang kehilangan arah menjadi terlantar hingga mengakibatkan kekurangan gizi bahkan stunting.
"Stunting disebabkan karena kekurangan gizi yang menjadi penyebab kondisi gagal tumbuh pada balita," ujarnya.
Baca Juga:
BKKBN Sulut Komitmen Dukungan Pencegahan dan Penurunan Kasus Stunting Konsisten
"Meski angka stunting di Kota Bandung mengalami penurunan pada tahun 2021 yaitu 1,34 persen dibanding tahun 2020 atau berkurang 9.567 menjadi 7.568 balita. Persoalan ini harus menjadi perhatian serius pada keluarga karena menyangkut masa depan," imbuh Ema.
Oleh karena itu, sambung Ema, peringatan Harganas menjadi penguatan komitemen membangun keluarga sehat dan berkualitas sesuai tema "Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting".
Ema mengatakan, Pemerintah Kota Bandung terus mendorong peran keluarga melalui intervensi sesuai kewenangannya. Termasuk memfasilitasi 10 program pokok PKK terutama terkait dengan pangan kesehatan.