Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menyoroti posisi strategis Pelabuhan Patimban dalam mendukung aglomerasi kawasan industri di Rebana.
Ia menyebut bahwa pelabuhan ini akan menjadi poros konektivitas antara pabrik-pabrik otomotif di Bekasi, Karawang, Subang, hingga Majalengka.
Baca Juga:
Pelabuhan Patimban Terus Digenjot, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Pemerintah Pusat yang Terus Awasi Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana
“Patimban akan memangkas biaya logistik dan waktu tempuh distribusi secara drastis. Ini memperkuat daya tarik kawasan industri dan mempercepat transformasi Rebana sebagai pusat pertumbuhan baru,” jelasnya.
Tohom juga memaparkan bahwa negara-negara seperti Filipina, Brunei, dan Jepang menjadi tujuan utama ekspor kendaraan dari Patimban, sementara impor kendaraan banyak datang dari Jepang, China, Malaysia, dan Thailand. Dengan operasional penuh Patimban, aktivitas dagang tersebut akan semakin terfasilitasi dan efisien.
Ia mengapresiasi langkah cepat dan terukur dari Kementerian Perhubungan di bawah kepemimpinan Menhub Dudy Purwagandhi.
Baca Juga:
Banyak PSN Bakal Dibangun di Majalengka, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Percepatan Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana Makin Jelas
Menurutnya, tanpa kerja kolaboratif antara pemerintah pusat dan para pelaku industri, pembangunan sebesar ini tak akan bisa tercapai.
“Kami menyerukan kepada seluruh pelaku usaha dan investor, saatnya Anda hadir di Patimban. Ini adalah permata ekonomi baru Indonesia yang akan bersinar di bawah bendera besar Prabowo-Gibran,” pungkas Tohom.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]