Ia mencontohkan pelatihan menjahit yang dilakukan oleh Disnaker Kota Bandung, serta karya seni anak penyandang autisme yang diaplikasikan ke produk seperti tumbler dan pouch.
“Kita harus mengangkat produk disabilitas karena mereka memang mampu berkarya dan berdaya, bukan hanya untuk memenuhi kuota,” tegasnya.
Baca Juga:
JTP-DENS Dorong Dekranasda Majukan UMKM Lokal
Dengan semangat kolaborasi dan evaluasi, Ketua Dekranasda Kota Bandung mengajak seluruh pihak untuk membangun sistem yang lebih inklusif, adil, dan profesional dalam pengembangan UMKM.
Ia menegaskan bahwa Dekranasda harus menjadi ruang yang benar-benar membuka peluang, bukan mempersempit akses.
“Kita enggak kekurangan pengusaha kreatif di Bandung. Kita hanya perlu sistem yang mendukung dan kolaborasi yang kuat agar semua bisa tumbuh bersama,” tuturnya.
Baca Juga:
Tak sekadar corak di kain, Batik Petule Asli Muara Enim membawa cerita tentang tanah subur, meja makan rakyat, hingga panggung mode kelas provinsi.
[Redaktur: Mega Puspita]