Ia juga mendorong agar semua pihak aktif merekomendasikan produk unggulan dari pelaku UMKM lain untuk masuk dalam sistem kurasi resmi Dekranasda, guna memastikan keadilan dan inklusivitas.
Ia menyoroti persoalan kualitas dan keberlanjutan produksi sebagai tantangan utama UMKM Kota Bandung.
Baca Juga:
JTP-DENS Dorong Dekranasda Majukan UMKM Lokal
Dalam upaya mendukung efisiensi anggaran, Ketua Dekranasda berharap, Wali Kota Bandung agar kegiatan promosi produk tidak hanya dilakukan melalui perjalanan luar kota atau luar negeri.
Sebaliknya, buyer dan wisatawan potensial perlu didatangkan ke Bandung untuk menciptakan perputaran ekonomi lokal.
“Kenapa enggak kita bawa orangnya ke Bandung? Supaya mereka beli langsung di sini,” ujarnya.
Baca Juga:
Tak sekadar corak di kain, Batik Petule Asli Muara Enim membawa cerita tentang tanah subur, meja makan rakyat, hingga panggung mode kelas provinsi.
Ia mencontohkan event tahunan di Bali yang tetap dapat dilaksanakan karena telah memiliki pasar yang jelas, namun menegaskan pentingnya mengevaluasi efektivitas kegiatan serupa ke depan.
Tak hanya itu, ia juga mendorong adanya display produk di luar galeri dan toko tetap. Ia mencontohkan kolaborasi dengan Uniqlo dengan enam produk kriya Bandung ditampilkan dengan sistem barcode yang langsung terhubung ke penjualan daring.
Mengakhiri sambutannya, Ketua Dekranasda menegaskan bahwa produk hasil karya penyandang disabilitas harus dihargai karena kualitasnya, bukan semata karena belas kasihan.