"Andaikan kami diberikan kepercayaan oleh masyarakat, maka kebebasan dan aspirasi beribadah dari warga Tionghoa dan agama lainnya tentu akan terjamin Tapi, alhamdulillah di Kota Cirebon ini tidak ada tekanan atau intimidasi bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya," katanya.
Menurut Jeje, Kota Cirebon menjadi salah satu daerah yang patut dicontoh karena sejak dulu, khususnya di wilayah pesisir sudah kuat mengenai toleransi.
Baca Juga:
6 Kali Berturut-Turut, Pemkot Bekasi Raih Predikat Kota Informatif Tingkat Jabar 2024
Dengan pemahamannya yang kuat, Jeje menjabarkan bahwa di Kota Cirebon terdapat berbagai bangunan tempat ibadah dan cagar budaya, seperti Masjid, Vihara, Klenteng, Gereja dan Pura ada di Kota Cirebon, sehingga patut menjadi contoh untuk menjunjung tinggi nilai toleransi di daerah lain di Jawa Barat.
Sementara, salah seorang warga Tionghoa yang hadir dalam kunjungan tersebut yakni Jeremy Huang berharap, kepemimpinan Jeje membawa berkah tersendiri khususnya berkaitan dengan toleransi di Jawa Barat.
“Harapannya yang pertama adalah adanya dukungan dari Calon Gubernur Jawa Barat yang akan terpilih nanti untuk bisa adanya dana pemeliharaan untuk vihara ataupun bangunan cagar budaya. Lalu kami berharap sekali adanya kebebasan dan kenyamanan dalam ibadah serta kerukunan antar umat beragama," pungkasnya.
Baca Juga:
Momen Hantaru 2024, Disbimarta Jawa Barat Beri Penghargaan Kota Bekasi
[Redaktur: Mega Puspita]