WahanaNews-Garut | Kabupaten Garut disebut menjadi salah satu penyumbang tingginya angka stunting di Indonesia.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi mengatakan, intervensi langsung harus dilakukan untuk merealisasikan penurunan angka stunting di Garut dan Jawa Barat.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Program yang telah disiapkan BKKBN dan Kemenkes, kata dia, harus bisa direalisasikan dan tak hanya sebatas sosialisasi semata.
"Harus ada intervensi langsung. Saya ingin program ini jadi realita dan tak cuma sosialisasi. Tindakan preventif harus dilakukan," ujar Nurhayati saat menghadiri Program Penurunan Stunting di Desa Haruman, Kecamatan Leles, Garut, Selasa (21/6).
Menurut Nurhayati, langkah konkret harus dilakukan jika ingin terjadi penurunan angka stunting. Pemberian makanan bergizi dan vitamin harus dilakukan kepada balita yang menderita stunting.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
"Terutama stunting akut perlu intervensi makanan tambahan khusus," katanya.
Nurhayati menyebut, Pemkab Garut bisa mencontoh Tasikmalaya dalam penurunan stunting. Yakni dengan mendatangi langsung balita yang menderita stunting.
"Di Tasikmalaya bekerja sama dengan Universitas Siliwangi dan Muhammadiyah serta transportasi online untuk mendatangi bayi stunting. Di Garut belum masuk, tapi kami harap bisa diadopsi BKKBN," ucapnya.