Sementara itu, Kabid Lingkungan Hidup Gelora Indonesia, Rully Syumanda menuturkan bahwa penyampaian dakwah saat ini jangan disamakan dengan dulu.
"Jadi ya menyampaikan dakwah itu jangan langsung diperkenalkan dengan syurga dan neraka ya, itu salah. Harusnya kita tekankan dulu adab dan ilmu itu akan menyusul. Karena semuanya pun mengajarkan adab dahulu pada awalnya," ucap Rully yang merupakan Caleg DPRD Kota Bandung itu.
Baca Juga:
Buletin Dakwah HTI Disita Densus 88 dari Terduga Teroris Gorontalo
Rully menyampaikan, penyampaian dakwah tersebut harus dikemas dengan baik dan menarik agar dapat diterima seluruh masyarakat.
"Betul kata ibu Rina tadi bahwa penyampaian dakwah itu harus dikemas untuk memenuhi kehausan generasi milenial ya," katanya.
"Selama ini kan kita ini mendapat ajaran-ajaran metode jurrasic (kuno) ya, dari kakek ke bapak, dari bapak ke anak, anak ke cucu. Mungkin pada masa lalu itu dapat diterima tapi sekarang kan beda," imbuh Rully.
Baca Juga:
Dukungan Bupati Sergai untuk Dakwah Islamiyah di Desa-desa Melalui BKPRMI
Menurut Rully, gempuran informasi saat ini telah menyebabkan terbukanya pemikiran setiap generasi sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diserap dengan mudah.
"Gempuran-gempuran informasi yang saat ini terjadi, dapat mudah diterima siapapun ya. Oleh karenanya betul tadi para pendakwah, guru agama saat ini harus bisa memanfaatkan itu sebagai saluran penyampaian pesan agama," tandasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]