"Coba ja kita lihat di media sosial sekarang, itu dalam perdebatan yang diserang orangnya, seperti dalam debat Capres itu kan yang diserang orangnya. Jadi kita katakan bahwa budi pekerti itu harus kita perhitungkan," ujarnya.
Menurut Rina yang juga merupakan pakar psikologi anak menjelaskan, budi pekerti berada pada urutan pertama dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Baca Juga:
Buletin Dakwah HTI Disita Densus 88 dari Terduga Teroris Gorontalo
"Sebetulnya ketika kita menjunjung tinggi budi pekerti, maka etika pun akan muncul dengan sendirinya," kata dia.
Para pendakwah dan Mubaligh ini, lanjut Rina adalah tombak dalam mengembalikan budi pekerti yang luhur.
"Makanya para pendakwah, para Mubaligh ini adalah tombak ke depan agar generasi kita penuh dengan budi pekerti yang baik," ujarnya.
Baca Juga:
Dukungan Bupati Sergai untuk Dakwah Islamiyah di Desa-desa Melalui BKPRMI
Rina mengatakan, dirinya sedih melihat kondisi moral saat ini dimana rasa saling menghargai antar sesama sudah mulai hilang.
"Sedih ya, kita lihat kondisi saat ini. Oleh karena itu kita di Partai Gelora terus berkomitmen untuk selalu mendorong akhlak yang baik, beramal sholeh, dan mengedepankan budi pekerti baik untuk ditularkan ke yang lainnya," tuturnya.
"Alhamdulillah ya antusiasnya luar biasa sekali sampai lebih dari 300 Mubaligh hadir mengikuti konsolidasi ini," pungkas Rina.