Investasi berpusat di lima kabupaten/kota, empat daerah di antaranya berada di wilayah utara dengan porsi investasi 75 persen dari total investasi di Jawa Barat.
Penyerapan tenaga kerja dari investasi PMA PMDN relatif menyebar. Proyek investasi PMA PMDN sebagian besar juga berada di Jawa Barat bagian utara.
Baca Juga:
Efisienkan Anggaran, Pemdaprov Harap SE Mendagri Segera Turun
Catatan, jumlah proyek yang sedikit seperti di Kabupaten Bekasi dan Karawang, menunjukkan bahwa investasi yang masuk ke daerah tersebut adalah investasi besar. "Kami optimistis tahun ini investasi Jabar masih tertinggi nasional," katanya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Muslimin Anwar menyatakan keyakinannya bahwa investasi di Jabar akan tumbuh antara 7 - 8 persen dari tahun lalu.
Pendorong pertumbuhan investasi di antaranya kondisi dalam negeri yang kondusif pasca - Pilpres dan Pilkada 2024, serta segera dilantiknya para kepala daerah.
Baca Juga:
Dua Keluarga di Cianjur Alami Keracunan Setelah Makan Tumis Jamur
"Setelah kepala daerah resmi dilantik, investor yang dalam posisi menunggu akan mulai bergerak. Sehingga diharapkan kepala daerah mendukung langkah peningkatan investasi di Jabar terutama dalam membuat peraturan daerah," tuturnya.
Muslimin juga optimistis Jabar akan terus menjadi magnet investasi setelah tingkat daya saing global Indonesia naik ke rangking 27 (IMD World Competitiveness Ranking).
"Belum pernah kita di posisi ini, artinya kepercayaan global sudah semakin baik, kemudahan perijinan dan kita sudah dianggap cukup efisien dalam pengurusan perijinan investasi," tutupnya.