JABAR.WAHANANEWS.CO — Semangat melestarikan budaya sekaligus mendorong promosi produk lokal, Inge Rahayu Riyandini, selaku Pejabat Lelang Kelas II wilayah Cirebon, turut serta dalam gelaran Lelang Wastra Nusantara yang diselenggarakan secara hybrid (online dan offline).
Siapa sangka, kain batik khas Majalengka mampu unjuk pesona dan kualitas dan keindahan motifnya di ajang nasional. Batik buatan UMKM asal Majalengka tersebut ikut dilelang dalam Lelang Wastra Nusantara.
Baca Juga:
Prioritaskan Perbaikan Jalan-Jembatan, Pemprov Jabar Alokasikan Anggaran Rp1,7 Triliun
Acara ini menjadi istimewa karena melibatkan pejabat lelang kelas II terbanyak dalam sejarah, dan telah mencetak Rekor MURI. Acara berlangsung Rabu, 9 Juli 2025, secara hybrid (online dan offline) dan dipusatkan di Pendopo Kanwil DJKN DKI Jakarta.
Inge Rahayu Riyandini menuturkan, dirinya melelang Batik Khas Majalengka karya pengrajin lokal dari UMKM Batik Miranti.
“Batik eksklusif ini menampilkan motif khas seperti mangga gedong gincu, daun teh, dan daun pakis dalam nuansa biru muda yang sejuk. Sebuah karya yang tidak hanya memanjakan mata, namun juga sarat makna lokal. Produk ini dilelang dengan nilai limit Rp 200.000, menjadikannya simbol bahwa budaya dapat dijangkau dan dimiliki oleh siapa saja,” tutur Inge Rahayu Riyandini, Kamis (10/07/2025).
Baca Juga:
Prioritaskan Perbaikan Jalan-Jembatan, Pemprov Jabar Alokasikan Anggaran Rp1,7 Triliun
Dikatakan Inge, batik yang ditampilkan kental akan unsur motif lokal seperti mangga gedong gincu, daun teh, dan daun pakis dalam warna biru muda yang menenangkan.
Batik ini dilelang dengan nilai limit hanya Rp200.000, Menurut perempuan yang aktif sebagai profesional muda di bidang hukum di Majalengka, produk budaya lokal Majalengka bisa tetap terjangkau harganya, namun tetap bernilai tinggi.
“Kami ingin membuktikan bahwa lelang bukan hanya untuk barang sitaan atau barang eksekusi, tapi juga dapat menjadi alat efektif untuk memperluas jangkauan produk lokal ke pasar yang lebih luas. Ini saatnya pelaku UMKM melihat lelang sebagai peluang,” ujar Inge Rahayu.