WahanaNews-Tasikmalaya | Aktivis lingkungan hidup Nanang Nurjamil meminta Dinas LH Kota Tasikmalaya memprioritaskan kebutuhan yang lebih penting dibanding pembuatan air mancur menari.
Hal itu diungkapkan Nanang merespons wacana pembuatan air mancur menari seperti di Dubai yang akan dibuat di kawasan Dadaha, Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:
Besok! PLN Resmikan Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya
Menurut Nanang, rencana tersebut sebenarnya gagasan yang bagus, meski tidak dikatakan sebuah gagasan inovatif. Namun, jika ditinjau dari aspek urgensitasnya, gagasan tersebut harus ditunda terlebih dahulu.
"Ada hal yang lebih penting untuk diprioritaskan, yaitu terkait dengan pengelolaan sampah yang sampai saat ini masih sangat memprihatinkan," kata Nanang saat ditemui di kediamannya, Perum Grand Asri Residence, Jalan Cieunteung Kota Tasikmalaya, Rabu (8/6/2022).
Nanang menerangkan kondisi sarana dan prasarana pengelolaan sampah serta sumber daya manusianya termasuk kesejahteraan para tenaga kerja lapangan perlu diprioritaskan.
Baca Juga:
Antusiasme Ribuan Pengunjung Monas di Jakarta Pusat saat Lebaran 1445 Hijriah
"Menurut data Dinas LH, saat ini hanya ada 32 armada dump truk dan 13 armada roll truck yang mengangkut sampah dari berbagi sumber ke TPA Ciangir. Dari total jumlah armada tersebut tidak semua bisa beroperasi," ungkapnya.
"Hampir 90 persen dari armada yang ada mengalami kerusakan," lanjut Nanang.
Dijelaskannya, hanya sekitar 40 persen armada yang laik beroperasi. Sementara jumlah volume sampah per hari yang harus diangkut rata-rata mencapai 300 ton per hari dari 10 kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya.