WahanaNews-Bandung | Memasuki musim kemarau basah di bulan Juli, warga Kota Bandung diminta waspada dengan beragam penyakit akibat virus yang berpotensi menyerang. Di antaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare.
Beberapa penyakit yang termasuk ISPA di antaranya asma, flu, pilek, sinusitis, tonsilitis, faringitis, bronkitis dan bronkiolitis.
Baca Juga:
Imbas Hilirisasi, Bahlil Sebut 54 Persen Warga Morowali Kena Asma
Hal ini disampaikan Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Intan Annisa Fatmawaty.
"Kalau suhu dingin, virus lebih cepat berkembang biak. Makanya penyakit-penyakit yang dikarenakan virus itu jadi meningkat, seperti ISPA dan diare," ujar Intan, Senin (11/7/2022).
Pada kondisi suhu udara yang turun, sistem imun manusia juga cenderung menurun. Sehingga pembuluh darah menyempit sebagai untuk mempertahankan suhu di organ-organ tubuh lainnya.
Baca Juga:
Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan Akibat Polusi Udara Mencapai Triliunan Rupiah untuk BPJS
"Ketika pancaroba mulai berubah jadi musim kemarau yang hangat, orang-orang sudah mulai keluar buat jalan-jalan. Dari sana penyebaran penyakit terjadi," katanya.
Selain itu, infeksi mata merah yang disebabkan virus juga kerap terjadi saat musim pancaroba.
Untuk memproteksi diri dari penyebaran virus di masa pancaroba, Intan mengimbau agar masyarakat menjaga protokol kesehatan, konsumsi makanan bergizi, perbanyak aktivitas fisik, dan istirahat yang cukup.
"Konsumsi makanan bergizi bisa membuat kekebalan daya tahan tubuh terbentuk. Konsumsi vitamin dan minum air putih minimal 2 liter sehari. Kalau tidak ada keperluan mendesak mending diam di rumah saja," kata Intan.
Langkah preventif lain yang bisa diambil adalah dengan melakukan vaksinasi seperti vaksin influenza.
Meski Intan mengakui, memang jika di Indonesia vaksin tersebut belum menjadi vaksin program.
"Artinya pemerintah tidak menyediakan secara gratis. Tapi, masyarakat bisa akses di rumah sakit dan klinik terdekat," katanya.
Fungsi dari vaksin ini membuat kekebalan tubuh meningkat. Sehingga saat seseorang terinfeksi, kondisinya tidak terlalu parah. Vaksinasi influenza bisa dilakukan sekali setahun.
"Ada imunisasi dasar lengkap juga untuk balita. Salah satunya demi memberikan kekebalan pada sistem imun tubuh anak," pungkasnya. [tsy]