WahanaNews, GARUT | Koordinator Siaga Aktivis 98, Hasanuddin menilai jika komitmen Kapolri dalam menerima masukan dan aspirasi masyarakat sebagaimana disampaikan pada acara 'Setapak Perubahan Polri' di Gedung Tribrata, 22 Juni 2022 lalu konsisten dan patut dipercaya.
Seperti diketahui, kasus yang menimpa Irjen Pol Ferdy Sambo saat ini tengah menjadi perhatian sejumlah kalangan.
Baca Juga:
LPSK Cabut Perlindungan Eliezer, Pakar: Jangan Seperti Selebritas
Dan di dalam kasus yang menimpa tubuh Polri tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat berkomitmen untuk membuka ruang kritik.
"Hal ini terbukti dari pengungkapan tragedi tewasnya Brigadir J," ujarnya, Jumat (26/8/2022).
Hasanuddin menyebutkan, jika saja Kapolri tidak menerima kritik dan masukan dari masyarakat, bisa jadi penyelidikan dan penyidikan terkait tewasnya Brigadir J akan gelap. Bahkan tidak terungkap secara terang benderang seperti saat ini.
Baca Juga:
Pengacara Eliezer Sayangkan Keputusan LPSK Hentikan Perlindungan
"Pada pengungkapan peristiwa ini kita patut mengapresiasi. Selanjutnya kita tunggu kerja kejaksaan dan proses pengadilan sebagai tempat menemukan kebenaran dan keadilan hukum," paparnya.
Tak hanya itu, lanjut Hasanuddin, selain kasus kematian Brigadir J, kini telah berkembang hal baru yang menyeret Irjen Pol Ferdy Sambo. Bahkan informasi terbaru, tiba-tiba muncul Konsorsium 303 diseputaran jendral bintang dua tersebut.
"Terkait hal ini, kami berpendapat Kapolri sudah saatnya fokus membuka kebenaran konsorsium 303 dimaksud sebagaimana grafik dan informasinya telah menyebar," ungkapnya.