Dari sisi ekonomi, katanya, biaya operasional kendaraan listrik jauh lebih hemat daripada kendaraan bertenaga BBM. Dari kajian yang sudah dilakukan oleh PLN, untuk menempuh jarak 1,6 km untuk 1 kWh, hanya kendaraan listrik hanya membutuhkan sekitar Rp 346.
Kendaraan dengan BBM Pertalite seharga Rp10.000 begitu per liter, untuk menempuh 1,6 km membutuhkan sekitar Rp4.000-an.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Targetkan 500 RW Kawasan Bebas Sampah pada Maret 2025
Ia pun menceritakan pengalamannya dengan menggunakan kendaraan listrik ini sejak mulai 1 Februari 2023 sampai 6 Maret 2023, ia sudah melakukan perjalanan sepanjang 3.430 km yang membutuhkan sekitar 486 kWh.
Jika dayanya diisi di SPKLU dengan biaya teratas Rp2.666 per kWh, maka mobilnya hanya menghabiskan Rp1.295.676 selama sebulan ini.
Jika dibandingkan dengan menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil, di jarak yang sama, dibutuhkan sekitar 380 liter BBM. Dengan demikian, jika dikalikan harga BBM Rp16.300, maka dibutuhkan biaya untuk bensin Rp6,194 juta.
Baca Juga:
Berkedok Program Gizi Gratis, Pelaku Diduga Tipu Puluhan Pengusaha UMKM Ciamis hingga Belasan Juta
"Ini pastinya sangat signifikan ya dengan menggunakan kendaraan listrik ini di kWh atau di jarak yang sama, hanya membutuhkan sekitar Rp1.400, Rp1,4 juta begitu ya, tapi dengan kendaraan fosil ini dibutuhkan sekitar Rp6 juta begitu ya," tuturnya.
Ai mengatakan, jika kendaraan listrisk digunakan secara masif, maka akan berkontribusi terhadap penghematan keuangan masyarakat. Apalagi biaya perawatan kendaraan listrik ini cenderung sangat murah.
"Kendaraan dinas berupa motor sudah juga kita instruksikan. Jadi dengan instruksi Pak Sekda itu bahwa ke depan penggunaan atau pengadaan kendaraan itu diutamakannya dihimbau untuk mulai menggunakan kendaraan listrik," tuturnya.