Namun tidak terangkat, karena ibunya tidak memegang hp.
"Esa (Elsa) sempat miscall, tapi enggak keangkat. Ada lah jam 07.30 WIB mah. Ke ibu guru juga nge-WA. ‘Bu esa tulungan, sieun.’ ‘Sok Esa dimana, Esa jejeritan weh (Bu Esa tolongin, takut. Itu Esa dimana, Esa teriak aja). Sudah itu enggak ada lagi kabar," jelasnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kurang lebih tiga hari, chat antara temannya atau dengan kedua orang tuanya terputus.
Bahkan, kata dia, nomor ponselnya pun tidak aktif.
"Khawatir anak saya dibawa orang tak dikenal dan dibawa jauh. Dari jam 08.25 WIB enggak ada kontak-kontak lagi no hpnya gak bisa dihubungi sampai sekarang,"
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Ya harapannya semoga kembali ke rumah dalam keadaan sehat wal’afiat. Di rumah enggak ada masalah," harapnya.
Sebelumnya, Seorang Santri bernama Elsa Julianti (16) asal warga Kampu asal Kampung Nyalindung RT.12, RW. 03 desa Titisan Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi hilang tanpa kabar.
Elsa berstatus pelajar di sebuah Pondok Pesantren yang ada di Kawasan Kecamatan Sukalarang, dikabarkan hilang hari Senin 21 Mei 2022, saat perjalanan berangkat tempat sekolah atau pondoknya seusai pulang dari rumahnya.