WahanaNews-Sukabumi | Santriwati bernama Elsa Juliati (16) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan hilang.
Ia hilang saat naik angkot menuju pondok pesantren.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Di perjalanan, Elsa sempat menghubungi guru dan temannya.
Dalam pesannya, Elsa meminta bantuan karena takut.
Eti (39) Ibu Elsa mengatakan, Elsa berangkat dari rumahnya ke pondok pesantren diantarkan pamannya ke pangkalan ojek jalan Sukalarang.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Kemarin itu Elsa pulang dulu ngambil barang dan perlengkapan, Minggu nginep, pagi Senin berangkat, membawa baju, makanan biasa kan kalau santri," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id, seusai laporan, Rabu (25/5).
Eti awalnya tidak menyangka anaknya akan hilang dan akan sampai ke tempat sekolah pondoknya saat Elsa berangkat sendiri.
Kemudian, saat di tengah perjalanan Esa ke pondoknya. Ia sempat menelpon ibunya.
Namun tidak terangkat, karena ibunya tidak memegang hp.
"Esa (Elsa) sempat miscall, tapi enggak keangkat. Ada lah jam 07.30 WIB mah. Ke ibu guru juga nge-WA. ‘Bu esa tulungan, sieun.’ ‘Sok Esa dimana, Esa jejeritan weh (Bu Esa tolongin, takut. Itu Esa dimana, Esa teriak aja). Sudah itu enggak ada lagi kabar," jelasnya.
Kurang lebih tiga hari, chat antara temannya atau dengan kedua orang tuanya terputus.
Bahkan, kata dia, nomor ponselnya pun tidak aktif.
"Khawatir anak saya dibawa orang tak dikenal dan dibawa jauh. Dari jam 08.25 WIB enggak ada kontak-kontak lagi no hpnya gak bisa dihubungi sampai sekarang,"
"Ya harapannya semoga kembali ke rumah dalam keadaan sehat wal’afiat. Di rumah enggak ada masalah," harapnya.
Sebelumnya, Seorang Santri bernama Elsa Julianti (16) asal warga Kampu asal Kampung Nyalindung RT.12, RW. 03 desa Titisan Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi hilang tanpa kabar.
Elsa berstatus pelajar di sebuah Pondok Pesantren yang ada di Kawasan Kecamatan Sukalarang, dikabarkan hilang hari Senin 21 Mei 2022, saat perjalanan berangkat tempat sekolah atau pondoknya seusai pulang dari rumahnya.
Elsa merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan suami istri Junaedi (38) dan Ati (39).
Ayah Elsa, Junaedi (38 tahun) mengatakan, Dirinya mendapatkan kabar hilang anaknya itu dari salah satu teman pesantrennya.
"Awalnya anak saya berangkat dari rumah tujuan berangkat ke Pondok Pesantren dan sekolahnya sekitar pukul 06.42 WIB," ujarnya, dilansir dari Tribunjabarid, Rabu (25/5).
Saat berangkat, kata Junaedi, Elsa diantar ke jalan utama Sukalarang oleh pamannya, rencana dengan naik angkot ke daerah Ciburial Sukaralang tempat mondoknya.
"Esa diantar sampai pangkalan ojek sama uwanya. Lalu naik angkot dan berangkat," tuturnya.
Saat di tengah perjalan ia naik angkot menuju pondoknya.
Tiba-tiba Elsa memberi kabar kepada temannya melalui wathsapp untuk meminta tolong dan kondisi ketakutan.
"Di angkotnya mungkin dia sempat WhatsApp temennya, mengatakan angkot yang ditumpangi anak saya tidak berhenti saat di suruh berhenti (stop-stop). Tolong angkotnya ga mau berhenti," jelas Junaedi.
Angkot yang ditumpangi Elsa merupakan jurusan Gekbrong Terminal Sukaraja Kabupaten Sukabumi berwarna biru muda.
"Angkot ke arah Sukaraja dari Gekbrong tujuannya pesantren di Ciburial. Dia mondok sekaligus sekolah," sambungnya.
Keluarganya pun semenjak ada kabar tersebut sampai sekarang Nomer Handphone milik Elsa sudah tidak bisa dihubungi.
"Dia kan bawa HP. Nah sampai sekarang Chattingan putus dan nggak aktif," ungkapnya.
Terkait dengan hilangnya Elsa, pihak keluarga telah melaporkan ke Polsek Sukalarang Resort Sukabumi Kota.
"Sudah tadi sore lapor. Terkait identitas terakhir percakapan kami sampaikan," pungkasnya.
Apabila yang ada melihat Elsa Julianti dengan ciri-ciri menggunakan kerudung hitam, baju hitam dan memakai rok hitam hubungi nomor +62 812-8386-3731 atas nama orangtuanya Junaedi. [non]