Dedy mengatakan terkait kasus yang menimpa Rika sudah masuk ke dalam unsur Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Saat ini pihaknya masih mendalami unsur, pasal dan alat bukti yang ditemukan.
"Kami dalami lagi berdasarkan unsur pasal dan alat bukti yang ditemukan. Nanti akan kami ekspose. Kami mengimbau kepada warga Sukabumi yang banyak menjadi pekerja migran dapat kiranya sebelum berangkat melakukan pemahaman atau konsultasi dengan pihak terkait agen mana saja yang bisa dipercaya dan mana yang tidak. Dalam waktu dekat ini kami akan meminta ke Pak Bupati Sukabumi untuk membuat rapat kerja khusus terhadap PMI yang asal Sukabumi agar tidak terjadi lagi Rika berikutnya," ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Sebelumnya, Rika berhasil dipulangkqn setelah pihak keluarga melaporkan peristiwa yang menimpanya ke polisi. Kepada awak media, orang tua tunggal dari dua anak itupun menceritakan kisahnya.
"Makan itu sehari satu kali, sama mie instan yang di remas pokoknya makan jarang kalau minum air keran, susah banget untuk kebutuhan makan juga di sana itu," kata Rika didampingi keluarga dan Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah kepada awak media, Minggu (6/3/2022) sekitar pukul 00.30 WIB.
Rika yang berangkat melalui jalur tak resmi sebagai pekerja migran di Arab Saudi itu mengaku selalu berharap bisa dipulangkan, berbagai upaya dia lakukan salah satunya mengirim video saat masih berada di penampungan sampai meminta pihak keluarga untuk membuat laporan ke polisi.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
"Harapan setiap hari itu ingin pulang cepat ke Indonesia, kumpul lagi dengan keluarga. Karena kondisi saya di sini tidak sesuai dengan iming-iming sponsor atau pihak yang menjanjikan pekerjaan layak di sana," ujar Rika, suaranya sedikit tercekat karena menahan tangis.
Kepulangan Rika terlihat dramatis, ia langsung memeluk ibu dan kakaknya yang sejak lepas Magrib menunggunya di Mapolres Sukabumi. Pelukan erat Rika juga diarahkan kepada kedua putranya, isak tangispun pecah. Rasa haru menyelimuti sejumlah orang yang menunggu kepulangan perempuan itu
"Awalnya kan emang mau ke Saudi mau jadi babbysitter bukan jadi ART atau petugas kebersihan ternyata di sana itu kerjanya petugas kebersihan bahkan over time, dari jam 08.00 WIB sampai jam 00.00 WIB. Itu di beberapa rumah dengan waktu lima jam-lima jam satu rumah," keluhnya.[kaf]