WahanaNews-Sukabumi | Rika Oktaviani (24), korban dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berhasil dipertemukan dengan keluarganya kembali pada Minggu (6/3/2022) sekitar pukul 00.30 WIB.
Pelukan hangat dan isak tangis Rika dengan ibu, kakak dan kedua anaknya-pun pecah di Mapolres Sukabumi. Selain keluarga terlihat juga Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah, Kasat Reskrim AKP I Putu HS serta perwakilan dari UPT Kemensos.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi bergerak cepat menyelidiki dugaan yang menimpa Rika Oktaviani (24) warga Kampung Kuta, Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, tersebut.
"Untuk kasus yang menimpa Rika, pada saat kami menerima pengaduan dari keluarga korban saat itu yang datang kakak dan orang tua Rika. Saat itu juga kami melalui Bhabinkantibmas langsung mencari data informasi Rika mulai dengan siapa dia berangkat dan bagaimana bisa berangkat ke Arab Saudi dia dapat informasi dari siapa. Itu kami lakukan untuk dasar awal penyelidikan," kata Kapolres Dedy kepada wartawan.
Berbekal informasi yang dikumpulkan, polisi kemudian menurunkan tim dari Unit PPA Satreskrim Polres Sukabumi untuk melakukan pendalaman untuk penyelidikan. Saat itu, polisi sempat menemukan jalan buntu karena kondisi korban yang berada di Arab Saudi. Sampai kemudian Kapolda Jabar memecah kebuntuan tersebut.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
"Usai mendapat informasi cukup sebenarnya tidak ada kesulitan (penanganan) hanya jaraknya saja yang jauh antara Indonesia dengan Arab Saudi, namun kemudian alhamdulillah kami mendapat bantuan dan petunjuk dari Bapak Kapolda Jabar beliau yang mempunyai jaringan ke luar negeri kami diberikan celah untuk berkomunikasi dengan Atase Kepolisian di Riyadh Arab Saudi," ujar Dedy.
Atase kepolisian dijelaskan Dedy bertindak sigap dan cepat melakukan pencarian Rika sampai kemudian dilakukan assesment. "Ternyata apa yang dialami oleh Rika benar apa adanya terjadi di Arab Saudi ada perlakuan tidak layak terhadap dia di sana," imbuh Dedy.
"Tadi malam kami melakukan penjemputan setelah mendapat kabar dari Atase kepolisian Riyadh bahwa Rika bisa pulang tanggal 1 Maret dan tiba tanggal 2 Maret, namun karena harus karantina kesehatan terlebih dahulu. Setelah dinyatakan selesai (karantina) unit PPA bergerak cepat menjemput dan menyerahkan ke keluarga," sambung Dedy.
Dedy mengatakan terkait kasus yang menimpa Rika sudah masuk ke dalam unsur Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Saat ini pihaknya masih mendalami unsur, pasal dan alat bukti yang ditemukan.
"Kami dalami lagi berdasarkan unsur pasal dan alat bukti yang ditemukan. Nanti akan kami ekspose. Kami mengimbau kepada warga Sukabumi yang banyak menjadi pekerja migran dapat kiranya sebelum berangkat melakukan pemahaman atau konsultasi dengan pihak terkait agen mana saja yang bisa dipercaya dan mana yang tidak. Dalam waktu dekat ini kami akan meminta ke Pak Bupati Sukabumi untuk membuat rapat kerja khusus terhadap PMI yang asal Sukabumi agar tidak terjadi lagi Rika berikutnya," ujarnya.
Sebelumnya, Rika berhasil dipulangkqn setelah pihak keluarga melaporkan peristiwa yang menimpanya ke polisi. Kepada awak media, orang tua tunggal dari dua anak itupun menceritakan kisahnya.
"Makan itu sehari satu kali, sama mie instan yang di remas pokoknya makan jarang kalau minum air keran, susah banget untuk kebutuhan makan juga di sana itu," kata Rika didampingi keluarga dan Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah kepada awak media, Minggu (6/3/2022) sekitar pukul 00.30 WIB.
Rika yang berangkat melalui jalur tak resmi sebagai pekerja migran di Arab Saudi itu mengaku selalu berharap bisa dipulangkan, berbagai upaya dia lakukan salah satunya mengirim video saat masih berada di penampungan sampai meminta pihak keluarga untuk membuat laporan ke polisi.
"Harapan setiap hari itu ingin pulang cepat ke Indonesia, kumpul lagi dengan keluarga. Karena kondisi saya di sini tidak sesuai dengan iming-iming sponsor atau pihak yang menjanjikan pekerjaan layak di sana," ujar Rika, suaranya sedikit tercekat karena menahan tangis.
Kepulangan Rika terlihat dramatis, ia langsung memeluk ibu dan kakaknya yang sejak lepas Magrib menunggunya di Mapolres Sukabumi. Pelukan erat Rika juga diarahkan kepada kedua putranya, isak tangispun pecah. Rasa haru menyelimuti sejumlah orang yang menunggu kepulangan perempuan itu
"Awalnya kan emang mau ke Saudi mau jadi babbysitter bukan jadi ART atau petugas kebersihan ternyata di sana itu kerjanya petugas kebersihan bahkan over time, dari jam 08.00 WIB sampai jam 00.00 WIB. Itu di beberapa rumah dengan waktu lima jam-lima jam satu rumah," keluhnya.[kaf]