Untuk tingkat vaksinasi, ia menambahkan peserta didik Jakarta yang berusia 12-17 tahun sebanyak 716.739 peserta didik, sebanyak 92,5 persennya atau 659.684 siswa telah divaksin untuk usia sekolah kelas 5 dan 6 SD. Kemudian, SMP, SMA, dan SMK.
Sementara itu, sebanyak 50.836 atau 7,15 persen belum mendapatkan suntikan vaksin dan untuk guru-guru bersama staf sekolah, vaksinasi dianggap telah tuntas karena mayoritas yang belum divaksin adalah mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Baca Juga:
5 Siswa Terpapar Covid-19, PTM di Lampung Dihentikan
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pendidikan Totok Bintoro mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan tes imunologi guna mengetahui kekebalan tubuh setelah menjalani vaksinasi sebelum menerapkan sekolah tatap muka yang rencananya dimulai pada Senin, 30 Agustus 2021 di DKI Jakarta.
"Harus dipastikan dulu pendidik atau murid itu setelah divaksin, imunnya terbentuk atau belum. Kalau tidak terbentuk, jangan sekolah tatap muka dulu," katanya yang dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Kamis (26/8/2021).
Akademisi Universitas Negeri Jakarta(UNJ) itu menyebutkan bahwa meski telah menjalani dua kali vaksinasi, tetapi pemeriksaan antibodi perlu dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium, bukan berdasarkan interval waktu beberapa pekan setelah divaksin.
Baca Juga:
Omicron Mengintai, Pemkot Depok Tetap Lakukan PTM Terbatas 100% Mulai Besok
Ia menilai bahwa upaya tersebut sebagai bentuk prakondisi sebelum melakukan pembelajaran tatap muka karena masih memiliki risiko tinggi penularan Covid-19.
"Prakondisi medis, biologis harus disiapkan dulu. Kalau sekolah tatap muka sendiri itu bukan hal yang sulit," katanya. (Tio)